Sabtu, 10 April 2021

UNTAIAN KRITIK SASTRA

KRITIK CERPEN "TAHI LALAT"

Karya M. Shoim Anwar


Berbicara mengenai Cerpen, apakah Cerpen itu? 

Cerpen merupakan sebuah karya sastra yang bersifat fiktif yang menceritakan tentang suatu permasalahan yang dialami oleh tokoh yang diceritakan secara ringkas, sehingga dengan sekali duduk saja sebuah cerpen dapat selesai terbaca. Sebagaimana sebuah karya sastra yang akan saya kritik ini juga berbentuk cerpen yang berjudul "Tahi Lalat" karya M. Shoim Anwar. 

Cerpen yang berjudul "Tahi Lalat" karya M. Shoim Anwar merupakan sebuah karya sastra yang menceritakan atau mengisahkan tentang paradigma kehidupan sosial yang terjadi di dalam suatu desa. hal itu dapat dilihat dari sikap yang ditujukan oleh masyarakat terhadap keberadaan pimpinan desa yang enggan menepati janji-janjinya. keberadaan sebuah pemimpin dalam suatu desa seringkali menjadi momok serta perhatian utama oleh masyarakat sehingga apa saja yang hendak dilakukan oleh seorang pimpinan dalam suatu desa tentu akan menjadi perbincangann utama dalam kehidupan bermasyarakat. Sebagaimana dalam cerpen yang berjudul "Tahi Lalat" karya M. Shoim Anwar yang saya kritik ini, akibat dari sikap dan perilaku pimpinannya dalam suatu desa tersebut berdampak pada munculnya kerisauan dalam diri masyarakat. 

Selain itu hal lain yang dibahas dalam Cerpen tersebut adalah keberadaan Tahi Lalat di dalam dada seorang istri dari pemimpin desa. Entah keberadaan yang pasti di sebelah sebelah kiri, kanan, atau bahkan tengah. Keberadaan tahi lalat dalam diri seorang istri Pak Lurah ini diketahui oleh warga dalam satu desa sehingga muncul rasa keingintahuan dalam diri warga khususnya kaum lelaki. Namun, perlu diketahui bahwa dalam cerpen tersebut sebagaimana kita ketahui bahwa tahi lalat dalam dada dari seseorang istri Pak lurah tersebut berusaha untuk terus ditutupi mengingat bagian tubuh tersebut semestinya tidak patut untuk diperlihatkan dan dipertontonkan kepada publik. 

Berdasarkan pemaknaan mengenai keberadaan Pak lurah dan keberadaan tahi lalat dalam diri seorang istri dari Pak Lurah ini saling memiliki keterkaitan. dimana keberadaan tahi lalat tersebut diangggap sebagai 'aib yang selalu  ditutupi dan merupakan sebuah simbol dari perjalanan suaminya.  sehingga muncul sebuah pesan bahwa sebesar apapun usaha untuk menutupi keburukan seseorang pasti lama-kelamaan akan diketahui oleh semua orang. Aktualisasi dengan kehidupan sekarang dapat dilihat dari keberadaan pemimpin yang mengumbar-umbar janji manis ketika kampanye, namun ketika sudah terpilih menjadi seorang pemimpin selalu lupa dengan janji yang sebelumnya diucapkan dalam kampanye. dan seringkali pemimpin menutup-nutupi janjina yang pernah diucapkan dengan mengalihkan kepad ahal lain. hal itu memiliki kesamaan makna dengan cerpen yang berjudul "Tahi Lalat" karya M. Shoim Anwar tersebut. 

Cerpen "Tahi Lalat" karya M. Shoim Anwar sangat menarik, terutama dalam pemilihan judul "Tahi Lalat" yang dapat membuat penasaran bagi pembaca untuk mengetahui isi dari cerpen tersebut. begitu juga penyampaian makna dalam cerpen tersebut sangat unik dan mudah dipahami. Namun, kekurangan dalam cerpen tersebut terdapat pada ketidakjelasan keberadaan tokoh yang tidak dijelaskan sehingga sangat sulit untuk dipahami oleh pembaca.  



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KRITIK/ESAI SASTRA DARI KUMPULAN CERPEN KARYA M. SHOIM ANWAR (“Sorot Mata Syaila”, “Sepatu Jinjit Aryanti” , “Bambi dan Perempuan Bersel...